Minggu, Januari 21, 2007

23:44 PM

Anwar sabar sudah terlalu lama, dan Anwar sudah tidak sanggup lagi menahan kemarahan, kekecewaan, dan kebencian pada dirinya sendiri. Dia marah karena dia tidak bisa mengatakan tidak. Dia kecewa karena orang yang selama ini dia hormati dan panuti, menzalimi dia. Dia benci karena dia selalu di bohongi.

Anwar memumukul dinding sampai tangannya patah. Anwar mencaci sampai bibirnya sariawan. Anwar menangis seiring dengan hujan yang sudah lama dinanti.

Seandainya aku tidak berbuat begitu, seandainya aku mengambil keputusan, seharusnya aku tidak menuggu, seharusnya aku tidak menurut, seharusnya aku tidak memikirkan semua ini, seharusnya aku tidak bilang seharusnya. Waktu tidak bisa mundur. Waktu tidakpunya persneling mundur. waktu punya perseniling maju, lambat, sedang, cepat dan super cepat.

Apa yang anwar pilih. dihadapannya terpampang papan penunjuk jalan kekiri dan kekanan. kedua jalan itu memiliki resiko yang sama besarnya. ada yang langsung dan ada yang berangsur - angsur.

you have your guidance Anwar, look in to it, think about it, feel it, and make a decision. close the book of the past and lets write the new season of your life.

-iMra-

Tidak ada komentar: