Tinggi di atas tebing curam
ketika angin laut menerpa setiap lekuk tubuh rapuh
menceritakan kehidupan manusia yang fana
diantara detak jantung dan alunan lagu alam
merdu dan semerbak harum memenuhi ruang sukma kehidupan
ahh. akan kah semuanya terjadi dalam satu gebrakan pukulan
mungkinkan terjadi hanya dalam kedipan mata
sedangkan separuh kaki sudah berada dalam tanah
sedangkan janji belum sepenuhnya terlaksana
sedangkan dirimu belum sempat aku bahagiakan
jauh diantara pepohonan rindang
bermain diantara ranting dan ilalang
ditemani embun pagi dan sinar lembayung matahari bangun kesiangan
masih terasa garam yang dibawa angin
masih teringat akan rumah diatas bukit
terdengar alunan yang sama
harmoni yang sama
tubuh yang sama
tetapi kedua kaki sudah berada dalam tanah
bersiaplah berhadapan dengan Dia
sebelum itu, apakah persediaan sudah tersedia
apakah sudah cukup makanan untuk tinggal di rumah itu
rumah diatas tebing menghadap kelaut lepas
ditemani angin, sinar matahari, kedipan bulan dan cahaya lampu petromaks
rumah tempat peristirahatan terkhir
sudah siapkah menunggu saat pemilihan
saat penghitungan sms amal kebaikan
dan ketika terdengar perkataan
"maka amal perbuatan memilih, anda menerima kunci surga"
pintu rumah itu terbuka, diiringi musik merdu ditemani bidadari maha cantik
tetapi akan lebih manis lagi jika dirimu ada disitu
itu lah tempat yang aku sebut rumah
rumah terakhir dengan pasangan hidup terakhir
-iMra-
Sabtu, Oktober 22, 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar