Sabtu, Oktober 22, 2005

Some Place that i call home

Tinggi di atas tebing curam
ketika angin laut menerpa setiap lekuk tubuh rapuh
menceritakan kehidupan manusia yang fana
diantara detak jantung dan alunan lagu alam
merdu dan semerbak harum memenuhi ruang sukma kehidupan

ahh. akan kah semuanya terjadi dalam satu gebrakan pukulan
mungkinkan terjadi hanya dalam kedipan mata
sedangkan separuh kaki sudah berada dalam tanah
sedangkan janji belum sepenuhnya terlaksana
sedangkan dirimu belum sempat aku bahagiakan

jauh diantara pepohonan rindang
bermain diantara ranting dan ilalang
ditemani embun pagi dan sinar lembayung matahari bangun kesiangan
masih terasa garam yang dibawa angin
masih teringat akan rumah diatas bukit
terdengar alunan yang sama
harmoni yang sama
tubuh yang sama
tetapi kedua kaki sudah berada dalam tanah

bersiaplah berhadapan dengan Dia
sebelum itu, apakah persediaan sudah tersedia
apakah sudah cukup makanan untuk tinggal di rumah itu
rumah diatas tebing menghadap kelaut lepas
ditemani angin, sinar matahari, kedipan bulan dan cahaya lampu petromaks
rumah tempat peristirahatan terkhir

sudah siapkah menunggu saat pemilihan
saat penghitungan sms amal kebaikan
dan ketika terdengar perkataan
"maka amal perbuatan memilih, anda menerima kunci surga"
pintu rumah itu terbuka, diiringi musik merdu ditemani bidadari maha cantik
tetapi akan lebih manis lagi jika dirimu ada disitu

itu lah tempat yang aku sebut rumah
rumah terakhir dengan pasangan hidup terakhir

-iMra-

Tidak ada komentar: