Selasa, September 27, 2005

balada manusa bersayap

Buyung berdiri menghadap laut. Telanjang dada dia menantang angin laut yang menderu kencang. Siang itu panas terik, matahari seperti menembus setiap pori - pori kulit. Angin membawa embun garam merobek sedikit demi sedikit kulit ari, membutakan mata dan lengket. Keringat membasahi seluruh tubuh bagian atas. Terlihat gagah tapi terguncang. terlihat cantik tetapi tercela. Dia Manusia seperti bukan manusia.

Malam itu bulan purnama. Air naik sampai ketempat Buyung berdiri. diatas batu yang disusun segi empat setinggi satu setengah meter, sekiranya lima meter dari bibir pantai tadi siang. Langin mendung tiba - tiba menghilang, bulan putih memancarkan sinar misterius diselingi kedipan bintang. Rasi Scorpio terlihat terang kala itu, dan Rasi Sagitarius terlihat perkasa dengan kibasan sayap dan tarikan busur seiring tarikan nafas Buyung yang semakin sering dan kentara.

Dia berteriak kencang, seluruh tubuhnya seperti terguncang keras, setiap sel darah membangkang keluar dari alurnya, membentuk alur baru dengan arah yang berbeda, dengan bentuk tubuh yang berbeda, dengan paru yang berbeda, dengan jantung yang berbeda.
Dia bukan dirinya lagi.

Seketika, hujan turun. bukan hujan air, tapi hujan bulu - bulu sayap putih besar dan bersinar. Banyak dan mengharukan, kata orang malaikat sedang melihat dan turut bersedih. badahal bukan. malaikat hanya berdiam diri. tetap di samping manusia - manusia yang mereka jaga, dan pantau tingkah lakunya. mencatat perangai baik dan jelek. mereka hanya mejalankan tugas.

Buyung terdiam, seketika seluruh sakit, hilang seketika. punggungnya terasa berat, dan dia tidak merasakan angin darat lagi.Buyung melihat dikiri kanan bahunya terlidung oleh sepasang sayap putih berbulu besar dan bersinar. dan sayap itu keluar dari dalam punggungnya. dan sekarang Buyung melihat dunia dengan cara yang berbeda.

Siapakah Aku....
-iMra-

Tidak ada komentar: