Alkisah, diceritakan seorang gadis berjalan menuruni sebuah gedung sambil membenturkan kepalanya kedinding. Setiap orang yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam, ternganga, tertawa, dan bersorak sorai.
salah seorang yang menonton berkata,"ooh dia mau memecahkan rekor dunia sebagai gadis dengan kepala terkuat di dunia".
"bukan, dia sedang patah hati karena di tinggal pacarnya, wanita bisa melakukan apa saja jika mereka depresi, yang penting caranya elegan", sambung yang lain.
"aku harap dia bukan anakku", kata seorang perempuan sambil berlalu.
"hey, apa yang kau lakukan, apa kamu sudah gila, berhenti, jangan kau lakukan lagi", seorang laki-laki berteriak histeris, karena teringat anak gadisnya yang mati bunuh diri kemaren lusa.
Sekelompok pemuda-pemudi meneriaki dia,"ayo terus, kurang dramatis, yaaa, huah itu sakit sekali....ayoo lebih, kami mau lebih".
"mah, mah, lihat mah, itu, itu, kaya filem kartun tadi pagi, lucu deh mah. ntar kalo udah sampai di bawah dia tiduran, trus ada orang putih keluar dari badannya, ada 9 orang, trus orang ke sembilan mukul kepalanya dan semuanya balik lagi ke badannya. trus hidup lagi deh, jalan - jalan sambil makan es cream". kata anak kecil itu dengan semangat.
masih banyak teriakan, cemoohan, larangan, dan segala macam ucapan dari mulut-mulut orang yang melihat kejadian itu. Anehnya, tidak ada seorang pun yang berani mendekati gadis itu. Kenapa tidak ada? kemana keinginan manusia untuk menolong? kenapa mereka hanya bisa bersuara dan berteriak. Kenapa tidak ada aksi untuk menghentikan perbuatan gadis itu.
lama berselang, si gadis mulai kepayahan, dan jatuh. mati bersimbah darah dan nanah. dahinya berlubang seperti kena bor, otaknya meleleh keluar.
Gadis itu berwajah cantik bak mutu manikam, mukanya bagaikan jejeran pulau-pulau yang elok dan rupawan. dengan kawah danau dan gunung yang menjulang tinggi. kulitnya halus seperti bentangan hutan hujan tropis, segar dan mempesona. sayang keningnya bolong.
Setelah kematian gadis itu. baru banyak orang-orang berbondong-bondong menolong, berkelahi memperebutkan mayatnya. memperebutkan harta bendanya, memperebutkan sisa - sisa kecantikannya, memperebutkan oragan-oragan tubuhnya yang masih bisa di pakai. Kasian sekali dia, kenapa tidak ada yang mau menguburkannya ? entah apa yang terjadi kemudian, mungkin si gadis menjadi hantu, yang pasti perlakuan gadis itu telah mengguncangkan kotanya. yang tersisa hanyalah tulang belulang berbelatung memakan sisa-sisa kecantikan gadis tadi.
Itulah Indonesia sekarang dan mungkin yang akan datang. Indoensia adalah seorang gadis yang berjalan sambil membenturkan kepalanya. nanti, ketika dia mati, akan banyak negara-negara lain yang mengambil keuntungan dari kematian Indonesia. sedangkan orang Indonesia sendiri hanya bisa terdiam, ternganga, tertawa, bersorak sorai gembira, dan bahkan ikut membantu menelanjangi Indonesia.
Lihat, keelokan tubuhnya telah dilubangi, keelokan kulitnya telah dirusak dan terbakar. pulau - pulau yang elok telah dijarah. apa yang terjadi dengan manusia Indonesia. kenapa, kenapa mereka, dia dan aku hanya bisa bicara, bicara dan bicara tiada hentinya.
Aku takut, aku takut pada diriku sendiri, apa lagi kepada orang - orang yang berkuasa yang dengan mudah mengambil nyawaku, bahkan orang-orang yang kusayangi sekalipun. Apa yang harus ku lakukan, sedangkan ketika aku melarang orang lain merokok, aku merokok. ketika aku melarang orang cuci muka di water tap tidak di indahkan. apa dayaku ya Allah. Aku hanya bisa bersuara.
-iMra-
Minggu, April 17, 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar